Senin, 15 Desember 2014
soal olimpiade sains nasional astronomi SMA
Jawaban Olimpiade
Astronomi Kab/Kota.
2007
1.
Periode rotasi Bulan sama dengan
periode revolusinya mengelilingi Bumi. Jika kita berada di suatu lokasi di
permukaan Bulan, maka yang akan kita amati adalah…
a.
Panjang 1 hari 1 malam di Bulan
sama panjang dengan panjang interval waktu dari Bulan purnama ke Bulan purnama
berikutnya jika diamati dari Bumi.
b.
Bumi akan melewati meridian
pengamat di Bulan setiap 29,5 hari sekali.
c.
Bumi akan selalu diamati dalam
fase purnama.
d.
Matahari akan bergerak lebih
lambat dibandingkan Bumi.
e.
Wajah Bumi yang diamati dari Bulan
selalu sama dari waktu ke waktu.
Jawab : D
Alasan :
Panjang 1
hari 1 malam di Bulan adalah periode rotasi Bulan yang besarnya sama dengan
periode sideris Bulan, yakni 27,33 hari. Namun perubahan fase Bulan (misalnya
dari purnama ke purnama berikutnya) bergantung kepada periode sinodis yang
besarnya 29,5 hari. Transit Bumi (dimana Bumi melewati meridian pengamat di
Bulan) terjadi bersesuaian dengan periode sideris Bulan, yakni 27,33 hari
sekali. Bumi juga tak mungkin teramati selalu dalam fase purnama karena Bumi
sendiri berotasi pada sumbunya dengan periode 1 hari sementara Bulan
mengelilingi Bumi dalam 27,33 hari. Akibat ketidaksamaan periode rotasi Bumi
dengan periode revolusi sideris Bulan, maka wajah Bumi yang diamati dari Bulan
tidak akan sama sepanjang waktu.
2.
Seorang astronot dipermukaan Bulan
melihat Bumi bercahaya dalam keadaan purnama. Radius Bulan : 1.738 km, radius
Bumi 6.378 km dan radius Matahari : 696.000 km. Diameter sudut Bulan dan
Matahari jika dilihat dari Bumi adalah 30 menit busur. Hasil pengamatan yang
diharapkan…
a.
Diameter sudut Bumi lebih besar
dibandingkan diameter sudut Matahari.
b.
Diameter sudut Bumi sama dengan
diameter sudut Bulan purnama bila dilihat dari Bumi.
c.
Diameter sudut Bumi jauh lebih
kecil dibanding diameter sudut Matahari karena dilihat dari permukaan Bulan
yang tak beratmosfer.
d.
Diameter sudut Bumi dilihat dari
Bulan sama dengan diameter sudut Matahari dilihat dari Bulan.
e.
Semua jawaban salah.
Jawab : A
Alasan :
Jika diamati
dari Bumi, diameter sudut Matahari dan Bulan sama – sama bernilai 30 menit
busur sehingga bisa menyebabkan Gerhana Matahari Total jika posisinya tepat
segaris lurus, dengan geometri sebagai berikut :
![]() |
Bila posisi
Bulan dan Bumi saling ditukarkan, dengan jarak Bulan–Bumi tidak berubah dan
perubahan jarak Bulan – Matahari dianggap nol (karena jarak Bumi – Bulan jauh
lebih kecil dibanding jarak Bumi – Matahari), maka geometrinya adalah sebagai
berikut :
![]() |
Nampak jelas bahwa
diameter sudut Bumi lebih besar dibanding diameter sudut Matahari.
3.
Salah satu penyebab tsunami
adalah…
a.
Bila Bumi sangat dekat dengan
Bulan.
b.
Posisi planet satu jajar dengan
Matahari dan Bulan.
c.
Bulan purnama.
d.
Ada bolide dan hujan meteor.
e.
Ada komet atau asteroid yang menumbuk Bumi.
Jawab : E
Alasan :
Tsunami hanya
bisa terjadi apabila ada usikan besar di laut, yang disebabkan oleh :
v
Perubahan morfoplogi dasar
laut (akibat gempa)
v
Masuknya massa yang massif (sangat besar) ke dalam
laut (akibat letusan gunung api laut, longsoran besar dasar laut, longsoran
tebing curam dekat laut dan jatuhnya benda langit).
Benda langit
massif yang bisa jatuh (menumbuk) Bumi adalah komet atau asteroid, sebagaimana
ditunjukkan banyaknya kawah tumbukan komet/asteroid dari segala umur di Bumi.
4.
Poltak mengamati Bulan 3 hari
sebelum lebaran Idul Fitri…
a.
Poltak dapat melihat Bulan pada
dini hari.
b.
Poltak dapat melihat Bulan setelah
maghrib..
c.
Poltak dapat melihat Bulan pada
saat tengah malam.
d.
Poltak dapat melihat Bulan pada
siang hari.
e.
Poltak tidak dapat melihat Bulan.
Jawab : A
Alasan :
Jika Poltak
melihat Bulan pada 3 hari sebelum Idul Fitri, maka berarti pada saat itu Bulan
sudah dekat dengan waktu konjungsi namun belum mengalami konjungsi. Pada
kondisi ini Bulan hanya akan bisa diamati pada saat dini hari, yang dinamakan
Bulan sabit fase tua (the waning crescent).
5.
Meridian adalah lingkaran khayal
di langit yang menghubungkan utara, zenith dan selatan. Beda waktu WIB dengan
GMT adalah 7 jam. Pada jam 12:00 WIB tanggal 21 Maret di kota
Surabaya (7o 14’ LS 112o 45’
BT) dan Jakarta
(6o 10’ LS 106o 49’ BT)…
a.
Matahari tepat berada di meridian
pengamat di kedua kota.
b.
Di Jakarta Matahari masih di timur
meridian sementara di Surabaya Matahari sudah berada di sebelah barat meridian.
c.
Matahari sudah berada di sebelah
barat meridian kota
tersebut.
d.
Matahari masih berada di sebelah
timur meridian kota
tersebut.
e.
Di Jakarta Matahari sudah berada
di barat meridian sementara di Surabaya Matahari masih berada di sebelah timur
meridian.
Jawab : B
Alasan :
Beda waktu
GMT dengan WIB adalah 7 jam sehingga meridian WIB berada di garis bujur : 7 x
15 = 105o BT. Matahari tepat berada di sebuah meridian pada kondisi
transit dengan waktu lokal pada saat transit (Ttransit) :
Ttransit = 12 + (Lacuan
– Ltempat)/15 – EoT
Dengan L =
meridian dan EoT = equation of time/perata waktu yang dirumuskan sebagai :
EoT (menit) = 9,87 sin 2B – 7,53 cos B –
1,5 sin B
Dengan B = (360/364) x (N – 81) dimana N =
jumlah hari sejak tanggal 1 Januari tahun tersebut. Pada 21 Maret, N = 80 atau
81 sehingga EoT = –7,53 menit.
Dengan demikian pada meridian WIB transit
terjadi pada pukul 12:07:32 WIB. Sementara di Jakarta (L = 106o
49’ BT) transit terjadi pada pukul 12:00:16 WIB. Sehingga pada pukul 12:00 WIB,
Matahari masih berada di sebelah timur Meridian Jakarta meski posisinya sudah
menempel terhadap Meridian Jakarta.
Jika
digambarkan :

Nampak jelas
terlihat, Matahari masih di timur Jakarta namun
sudah berada di barat Surabaya.
6.
The full moon sets in Pontianak at about…
a.
6 o’clock
b.
9 o’clock
c.
12 o’clock
d.
18 o’clock
e.
24 o’clock
Jawab : A
Alasan :
Untuk daerah
di sekitar khatulistiwa, pada saat Bulan baru Bulan terbenam hampir bersamaan
dengan terbenamnya Matahari. Sementara pada saat Bulan purnama, Bulan terbenam
hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari.
Langganan:
Postingan (Atom)